Tuesday 24 July 2012

Reminder to who are listening (Peringatan kepada yang mendengar) . . .


Peringatan kepada yang mendengar: 
'SUDAH HAMPIR MASANYA! FITNAH AHLAS, FITNAH SARRA dan FITNAH DUHALMA'
By Mardiana hamden | earthWatch REVIEW2012: 24, July, 2012

Menurut riwayat Abu Daud, bahwa perawi hadits ini berkata: Aku telah mendengar Abdullah bin Umar berkata: Kami pernah duduk di sisi Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau menerangkan panjang-lebar tentang berbagai macam huru-hara, hingga akhirnya menyebut Fitnah Ahlas (huru-hara tiada habisnya) Seseorang bertanya,

"Ya Rasul Allah, apa itu Fitnah Ahlas?"

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, "Ialah perampasan harta dan keluarga, lalu dibawa lari." (Rasul melanjutkan keterangannya), "Kemudian timbullah, sesudah itu Fitnah Sarra' (huru-hara kemewahan), yang tipuan ataupun kerusakannya keluar dari bawah telapak kaki seseorang (yang mengaku) dari ahli baitku.

Dia mengaku dari keluargaku, padahal dia bukan keluargaku. Wali-waliku hanyalah orang-orang yang bertakwa. "Kemudian manusia mengandalkan seseorang, bagaikan buntut bersandar pada tulang rusuk. Dan sesudah itu timbullah Fitnah Duhalma' (huru-hara sangat dahsyat), yang tidak membiarkan seorang pun dari umat ini melainkan dilandanya Sampai-sampai bila dikatakan huru-hara itu telah usai, maka ia kembali lagi, dimana seseorang di pagi hari beriman, lalu petang harinya menjadi kafir.

Akhirnya manusia terbagi ke dalam 2-kota besar: kota iman, dimana tidak ada kemunafikan, dan kota munafik, dimana tidak ada keimanan. Apabila itu telah terjadi, maka tunggulah dajjal pada hari itu juga, atau esok harinya.

"Dan menurut riwayat Abu Daud pula, dari Abdullah bin Amr bin 'Ash, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Bagaimana kamu ini (tenang-tenang saja), padahal zaman tidak lama lagi akan mengoyak umat manusia sekacau-kacaunya, sementara mereka benar-benar telah bercampur-aduk dalam menyelenggarakan janji-janji mereka dan berselisih pendapat, sehingga mereka menjadi seperti ini - sambil menjalin jari-jari beliau satu sama lain.

Para sahabat bertanya, 'Bagaimana seharusnya sikap kami, ya Rasulullah?' Beliau menjawab, Ambillah apa-apa yang kamu kenal (baik), dan tinggalkan apa-apa yang tidak kamu kenal. Uruslah (baik-baik) urusan peribadimu, jangan pedulikan penilaian masyarakat umum)."

(Hr Abu Daud. Kitab Al‘Malahim. Bab Al‘Amnu wa An‘Nahyu. 2/438)

Reminder to who are listening: (Isyarat Rasulullah!) Sign from Messenger of Allah! ALMOST HAD his time! ‘AHLAS slander, libel and slander DUHALMA Sarra’

According to the hadith narrated by Abu Daud, the narrators of this hadith says: I've heard Abdullah ibn Umar said: We've been sitting with the Prophet Sallallaahu Alaihi wa Sallam, he explained at length about a variety of melee, until finally calling AHLAS slander ‘Fitnah Ahlas’ (riot- endless) Someone asked,

"O Messenger of Allah, what is Ahlas slander?"

Prophet Sallallaahu Alaihi wa Sallam said, "He was the seizure of property and family, and taken away." (The Apostle continued his statement), "Then there arose, after which Sarra Fitnah '(luxury melee), a hoax or damage out from under one's feet (who confessed) from my Ahlulbait.

He claims to be from my family, but he's not my family. My guardian (bait/wali-wali) only those who fear Allah. "Then the man to rely on someone, like the tail rests on the rib cage. And then there arose Duhalma Fitnah '(a very powerful melee), which does not let a single one of these people but dilandanya To the extent that to say the turmoil is over, then he came back again, where a person believing in the morning, and evening to be infidels.

Finally, humans are divided into two cities: the city of faith, where there is no hypocrisy, and the hypocritical town, where there is no faith. If it had happened, so watch the dajjal on that day or the next day.

"And also narrated by Abu Daud, from Abdullah bin Amr bin 'As, the Prophet Sallallaahu Alaihi wa Sallam said," How are you (stay calm quiet), but time will not be long before mankind messed-torn chaos, while they correctly actually been mixed, stir in performing their promises and disagree, so they become like this - while having his fingers to each other.

The Companions asked, 'What should our attitude, O Messenger of Allah?' He said, Take what you know (well), and leave anything you do not know. Mind (a good) your personality affairs, never mind the assessment of the general public).”

lsyarat Rasulullah! SUDAH HAMPIR MASANYA!






NUBuAT  (Ramalan) Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam

Nu'aim bin Hammad meriwayatkan dengan sanadnya bahwa Rasulullah Shalla‘Allahu Alayhi wa Sallam bersabda: Bila telah muncul suara di bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawwal"

Kami bertanya: "Suara apakah, ya Rasulullah?" Beliau menjawab:

"Suara keras di pertengahan bulan Ramadhan, pada malam Jum'at, akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, para gadis keluar dari pingitannya, pada malam Jum'at di tahun terjadinya banyak gempa.

Jika kalian telah melaksanakan shalat Subuh pada hari Jum'at, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya, sumbatlah lubang-lubangnya, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah telinga kalian.

Jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada Allah dan ucapkanlah: "Mahasuci Al-Quddus, Mahasuci Al Quddus, Rabb kami Al Quddus!", karena barangsiapa melakukan hal itu akan selamat, tetapi barangsiapa yang tidak melakukan hal itu akan binasa".

Firman Allah Taala: 'Dan barang siapa yang menaati Allah dan rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para nabi, para shiddiqien, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui'. (Surah 4 'Al Nisa: Ayat 69-70)

Saudara - saudari apakah sempat kita bertemu apa yang dijanjikan oleh Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam mengenai seorang Khalifah Allah akhir zaman dan turunnya Nabi Allah Isa Alayhis Salam yang akan membawa kemulian dan keadilan bagi seluruh umat manusia?


Jawapannya adalah . . . InsyaAllah YA!!!


Turunnya Rasulullah Isa Bin Maryam Dari Langit 
Yang Terdekat Ke Bumi Akhir Zaman

INGATLAH Firman Allah Taala: "Dan juga (disebabkan) dakwaan mereka dengan mengatakan: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih Isa Ibni Maryam, Rasul Allah". Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak memalangnya (di kayu palang - salib), tetapi diserupakan bagi mereka (orang yang mereka bunuh itu seperti Nabi Isa). Dan Sesungguhnya orang-orang yang telah berselisih faham, mengenai Nabi Isa, sebenarnya mereka berada dalam keadaan syak (ragu-ragu) tentang menentukan (pembunuhannya). Tiada sesuatu pengetahuan pun bagi mereka mengenainya selain daripada mengikut sangkaan semata-mata; dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin.

Bahkan Allah telah mengangkat Nabi Isa kepadaNya; dan adalah Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana." (An-Nisa': 157-158)

Ibnu Jarir dalam Tafsirnya meriwayatkan dari Ibn'u Abbas Radhiyallahu Anhu. mengenai tafsir Surah 4 'An'Nisa: Ayat: 159

INGATLAH Firman Allah Taala: "Dan tidak seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya." (An-Nisa': 159)

Ibnu Abbas mengatakan, bahwa yang dimaksud, sebelum matinya Nabi Allah Isa bin Maryam Alayhis Sallam. Di nisbatkannya tafsiran ini kepada Ibnu Abbas adalah shahih. Demikian pula tafsiran yang disebutkan oleh Al-'Aufi dari Ibnu Abbas.

Apakah Nabi Isa Sudah Meninggal, Ataukah Diangkat Hidup-hidup ke Langit?

Abu Malik mengatakan, bahwa firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Dan tidak seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya." (An'Nisa': 159), itu teriaksananya besok ketika Nabi Isa bin Maryam turun dari langit. Beliau sekarang hidup di sisi Allah Ta'ala. Kelak jika beliau sudah turun, maka semua Ahli Kitab beriman kepada beliau. Demikian, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Jarir Ath'Thabari.

Sedang menurut riwayat Ibnu Abi Hatim dari Abu Malik, bahwasanya ada seseorang bertanya kepada AI-Hasan tentang firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Dan tidak seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya." (An'Nisa: 159).

Maka jawab AI-Hasan: "Yang dimaksud sebelum kematian Isa. Yakni, bahwa Allah telah mengangkat Nabi Isa Alaihis Salam kehadirat-Nya, kemudian Dia akan membangkitkannya kembali kelak menjelang Hari Kiamat pada suatu posisi, dimana orang baik maupun orang jahat semuanya beriman kepadanya."

Demikian pula kata Qatadah bin Da'amah, Abdurrahman bin Zaid ain Aslam dan banyak ulama lainnya. Berita itu diriwayatkan Shahih Al'Bukhari dan Shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu sebagaimana akan diterangkan lagi nanti-secara mauquf, bahkan dalam periwayatan lainnya secara marfu'.  Dan tentu Allah Ta'ala jualah yang lebih tahu.

Kedua periwayatan di atas maksudnya, bahwa Nabi Isa bin Maryam Alayhis Sallam itu sekarang masih hidup di langit. Jadi, tidak seperti pengakuan Ahli Kitab bahwa mereka telah menyalibnya. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengangkatnya ke hadirat-Nya kemudian kelak akan menurunkannya kembali dari langit menjelang Hari Kiamat, sebagaimana telah ditunjukkan oleh hadits-hadits mutawatir mengenai dajjal, baik yang telah disebutkan di atas maupun berikut nanti.

Dan kepada Allah-lah kita senantiasa memohon pertolongan-Nya, dan hanya kepadaNya jua kita bertawakal. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha perkasa, Maha bijaksana, Maha tinggi dan Maha Agung. Tiada Tuhan selain Dia, Pemilik 'Arsy yang Agung.

'Sifat Nabi Isa Putra Maryam dan Sifat Umat Akhir Zaman'

Dalam Shahih Al-Bukhati dan Shahih Muslim terdapat riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dimana Rasulullah Shallallahu Alaihiwa Sallam bersabda,

"Pada malam aku di Isra'kan, aku bertemu Nabi Musa. Baiklah aku jelaskan cirinya. Ternyata dia adalah seorang lelaki jangkung - maksudnya tinggi, (rambut) kepalanya berombak, seperti orang dari Syanu'ah. Rasul bersabda, 'Dan aku bertemu pula dengan Nabi Isa. Baiklah aku jelaskan cirinya. ' Lalu beliau katakan, kulihat dia (bekulit) kemerahan, seolah-olah dia baru keluar dari kamar mandi. "

Dan menurut riwayat Al'Bukhari dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihiwa Sallam bersabda,

"Aku melihat Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Ibrahim. Adapun Isa (berkulit) kemerahan, (berambut) keriting dan berdada bidang. Adapun Musa (berkulit) sawo matang, berperawakan tinggi-besar, berambut lurus seperti orang Zuth. "

Sedang menurut riwayat Al'Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu, bahwa dia berkata,, "Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam menceritakan tentang dajjal di tengah orang banyak, beliau bersabda,

"Sesungguhnya Allah itu tidak buta. Ketahuilah, bahwa si buta dajjal itu cacat mata kanannya. Matanya bagaikan anggur yang mengapung (di atas air).

Allah memperlihatkan kepadaku dalam mimpi di sisi Ka'bah seorang lelaki berkulit sawo matang dengan warna paling indah yang tidak permah dilihat pada kulit siapa pun. Dia biarkan ujung rambutnya terurai antara kedua pundaknya.

Rambutnya berombak, kepalanya (seolah-olah) meneteskan air. Dia letakkan kedua tangannya di pundak 2 orang lelaki sambil berthawaf mengelilingi Ka'bah. Maka aku bertanya, 'Siapakah ini?'

Mereka menjawab, 'Al-Masih Putra Maryam. 'Dan di belakangnya aku melihat seorang lelaki berambut pendek-keriting, cacat mata kanannya, sangat mirip dengan Ibnu Qathan. Dia meletakkan kedua tangannya di pundak seorang lelaki sambil berthawaf mengelilingi Ka'bah. Maka aku berkata, 'Siapakah ini?' Mereka menjawab, 'Si buta dajjal." .

Dalam riwayat An-Nawwas bin Sam'an, Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam bersabda, " Nabi Allah Isa Alayhis Salam akan turun di menara putih sebelah timur kota Damaskus, mengenakan 2 baju berwarna tanah merah, meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap 2 orang malaikat.

Apabila dia menundukkan kepala, maka (seolah-olah) meneteskan air, dan apabila mengangkat kepala, maka (seolah-olah) berjatuhanlah tetesan-tetesan itu bagai manik-manik mutiara. Dan tidak seorang kafir pun yang mencium bau nafasnya melainkan mati. Padahal nafasnya dapat dirasakan sejauh matanya memandang. "

Inilah hadits yang paling masyhur tentang tempat turunnya Isa Al'Masih, yaitu di atas menara putih timur kota Damaskus. Namun demikian, pernah juga saya membaca di sebuah kitab, bahwa Nabi Allah Isa Alayhis Salam akan turun di menara putih sebelah timur Mesjid Jami kota Damaskus. Barangkali riwayat inilah yang dihapal dengan baik (mahfuzh).

Sedang riwayat yang mengatakan, "bahwa beliau turun di atas menara putih timur kota Damaskus," itu merupakan ungkapan yang telah berubah, yakni ungkapan yang oleh perawinya diucapkan menurut apa yang dia fahami. Karena kenyataannya di Damaskus tidak ada menara yang disebut "AI-Manarah Asy Syarqiyah" (Menara Timur) selain menara yang terletak sebelah timur Mesjid Jami Umawi.

Dan agaknya pengertian inilah lebih pasti, karena ketika turunnya Nabi Allah Isa Alayhis Sallam itu iqamat telah dikumandangkan.  Maka seseorang mempersilakan beliau: "Wahai imam kaum muslimin, wahai RuhAllah, majulah." Lalu jawab beliau: "Majulah kamu, karena iqamat ini dikumandangkan untukmu."

Dan dalam riwayat lain dikatakan: "Sebagian kami adalah pemimpin atas sebagian yang lain." Semoga Allah benar-benar memuliakan umat ini. Sekarang ini bangunan menara tersebut telah direnovasi pada tahun 741 H, mengunakan batu-batu putih.

Pembangunannya dilaksanakan atas biaya orang-orang Nasaro, yang telah membakar menara sebelumnya di tempat itu. Barangkali ini pun salah satu bukti kenabian Muhammad Shallallahu Alayhi wa Sallam yang nampak dengan mata kepala, dimana Allah menakdirkan pembangunan menara ini atas biaya kaum Nasaro (nasrani) sampai dengan turunnya Nabi Allah Isa bin Maryam Alayhis Sallam kelak. Lalu beliau akan membunuh babi, mematahkan salib dan memansuhkan upeti (cukai) dari mereka.

Tetapi barang siapa yang masuk Islam, maka diterima Islamnya. Dan jika tidak, maka dibunuh. Begitupun hukum yang akan beliau putuskan terhadap orang-orang kafir di belahan bumi yang lain pada waktu itu.

Demikianlah diantara pemberitahuan mengenai apa yang akan dilakukan Nabi Allah Isa Al Masih Alayhis Sallam dan syariat yang akan diterapkannya, yaitu bahwa yang akan beliau laksanakan tak lain adalah syariat Islam yang suci ini.

Begitupula tersebut hadits shahih, bahwa Ya'juj Ma'juja kan muncul pada masa turunnya Nabi Allah Isa Alayhis Sallam, dimana Allah membinasakan mereka atas berkah doa beliau dalam 1 malam, sebagaimana telah dan akan diterangkan lebih lanjut nanti. Dan disebutkan pula, bahwa beliau sempat menunaikan haji selama menetap dibumi setelah turunnya kembali.

Ka'bah Di Hancurkan . . .

Pada suatu saat nanti Ka'bah akan dirobohkan oleh seorang manusia terkutuk bernama Dzus Suwaiqatain. Demikianlah, sebagaimana kami riwayatkan dari Ka'ab Al Ahbar dalam Tafsir kami ketika membahas tentang firman Allah Ta'ala, "Sehingga, apabila telah dibukakan (pintu) Ya'juj dan Ma'juj")

Bahwa munculnya DzusSuwaiqatain bermula pada masa turunnya Nabi Allah Isa Alaihis Sallam, yaitu setelah dibinasakannya Ya'juj Ma'juj. Ketika itu Nabi Allah Isa Alaihis Sallam mengirim pasukannya untuk memerangi balatentara DzusSuwaiqatain.

Mereka berkekuatan antara 700 sampai 800 orang. Namun ketika mereka berjalan, Allah mengirimkan angin sejuk dari arah negeri Yaman. Angin itu mencabut nyawa setiap orang yang beriman. Dan sisanya tinggal manusia-manusia jahat. Mereka - bersetubuh bebas seperti binatang. -

Ka'ab Al Ahbar mengatakan, pada saat itu Kiamat sudah dekat. Dan kini saya ingatkan pula, bahwa di atas telah disebutkan dalam sebuah hadits shahih, bahwa Nabi Allah Isa Alayhis Sallam menunaikan haji setelah beliau turun ke bumi.

Sesudah Munculnya Ya'juj Ma'juj Masih Ada Orang Yang Menunaikan Haji dan Umrah

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam bersabda,

"Sesungguhnya di Baitullah ini akan tetap ada orang yang berhaji dan berumrah setelah munculnya Ya'juj Ma'juj,"

Menjelang Kiamat Tidak Ada Lagi Orang Yang Berhaji

Ada diriwayatkan dari Qatadah Radhiyallahu Anhu, bahwasanya:

"Kiamat takkan terjadi sehingga tidak ada lagi orang yang berhaji di Baitullah ini."

Saya katakan: Tidak ada pertentangan antara kedua periwayatan di atas. Karena Ka'bah tetap dikunjungi oleh orang yang berhaji maupun berUmrah setelah muncul dan binasanya Ya'juj Ma'juj, yakni setelah kaum muslimin tenteram kembali dan memperoleh rizki yang melimpah pada masa AI Masih Isa bin Maryam Alayhis Sallam.

Sesudah itu barulah Allah mengirim angin sejuk yang mencabut nyawa setiap Mukmin. Nabi Allah Isa Alayhis Sallam termasuk yang meninggal di waktu itu, lalu dishalati kaum muslimin dan dikubur dekat pusara Rasulullah Muhammad Shallallahu Alayhi wa Sallam.

Dan sesudah itu terjadilah perobohan Ka'bah oleh DzusSuwaiqatain, meskipun mulai munculnya pada masa Nabi Allah Isa Alayhis Sallam, sebagaimana dikatakan oleh Ka'ab Al Ahbar.

Robohnya Ka'bah oleh DzusSuwaiqatain . . .

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr Radhiyallahu Anhu, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam bersabda, "Ka'bah ini akan dirobohkan oleh DzusSuwaiqatain dari Habasyah. Dia merampas perhiasannya, dan melepas kiswahnya. Aku seakan - akan melihatnya, orangnya kedil botak dengan tulang-tulang persendian bengkok, sedang menghantam Ka'bah dengan sekop dan kapaknya." Dan Abu Daud meriwayatkan dari AbduIlahbin 'Amr juga, dari Nabi Shallallahu Alayhi wa Sallam, bahwa beliau bersabda,

"Biarkan orang-orang Habasyah selagi mereka membiarkan (tidak mengganggu) kamu. Sesungguhnya tidak akan ada ordng yang (berani) membongkar barang-barang simpanan dalam Ka'bah selain DzusSuwaiqatain dari Habasyah." Dan Imam Ahmad meriwayatkan pula, bahwa Ibnu Abbas mengabar-kan kepada perawi hadits ini, bahwa Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam bersabda, "Seakan-akan aku melihatnya, orangnya hitam, dengan bangganya dia merobohkannya -maksudnya Ka'bah- batu demi batu."

1. HR. Ahmad dalam Musnadnya: 7053. Dan disebutkan pula hadits ini oleh AI-Haitsami dalam Majma' Az-Zawa'id3/298, dan dia katakan, bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan At- Thabarani datam AI-Kabir, sedang pada sanadnya terdapat Ibnu Ishaq, seorang tsiqat tetapi sering melakukan tadlis. Dia telah mengeluarkan pula yang semakna dengan hadits ini dan lebih ringkas, dari Abu Hurairah 3/368. Pada sanad hadits ini terdapat pula Muhammad bin Salamah bin Abdullah AI-Bahili Al-Harrani, seorang bekas budak yang tsiqat, tergolong (Sebelas perawi hadits kenamaan, wafat tahun 11 H, menurut berita yang sah, demikian Majma' Az-Zawa'id. (Uhat juga: Taqrib At-Tahdzib,2/116 no.265) Dzussuwaiqatain adalah nama gelaran-entah siapa nama aslinya - yang berarti si pemilik 2 betis yang kecil. Karena As-Suwaiqah, menurut Ibnul Atsir dalam kitabnya An-Nihayah IiGharib AI-Hadits, adalah tashghir dari kata "as-Saaq" (betis), dengan tambahan huruf Ta sebagai isim mu'annats. Betisnya dikatakan kecil, karena pada umumnya betis orang Habasyah memang kecil-kecil.





ChristianMessage1WORLD@1WORLDCommunity
















WORLD News ‘Attacks bring Iraq's deadliest day in 2 years’



WORLD News ‘Serangan membawa hari dahsyat
di Iraq dalam 2 tahun’
By Mardiana hamden | earthWatch REVIEW2012: 24, July, 2012


BAGHDAD (AP) - Kekejangan mengejutkan keganasan menggeleng-gelengkan lebih daripada sedozen bandar-bandar Iraq Isnin, membunuh lebih 100 orang dalam pengeboman dan tembakan terselaras dan mencederakan 2 kali ganda dalam sehari dahsyat negara dalam lebih daripada 2 tahun.

Serangan datang hanya beberapa hari selepas al-Qaeda mengumumkan bahawa ia akan cuba kembali semula dengan serangan baru terhadap kerajaan yang lemah Iraq. Dengan tentera Amerika Syarikat pergi dan kerajaan terperangkap dalam perbalahan dalaman, sayap Iraq al-Qaeda telah berikrar untuk merebut kembali kawasan itu sekali dikawal dan tolak negara kembali ke arah perang saudara. Walaupun terdapat tiada tuntutan serta-merta tanggungjawab untuk serangan hari ini, hampir semua melanda di ibu kota dan di bandar-bandar utara Iraq di mana al-Qaeda yang paling mudah boleh kembali bertapak.

"Pengganas membuka 1 lagi pintu neraka bagi kami," kata Kamiran Karim, penjual gula-gula di bandar utara Kirkuk, yang dilanda oleh 5 kereta meletup sepanjang pagi. Beliau mengalami luka serpihan apabila salah satu daripada bom kereta meletupkan kira-kira 200 meter (ela) dari cart.

Setakat musim panas ini, militan yang dikaitkan dengan al-Qaeda telah mendakwa tanggungjawab untuk drumbeat serangan yang direka untuk memastikan kerajaan kira-kira tidak stabil kerana ia berfungsi untuk mengatasi perebutan kuasa yang lubang Sunni dan Kurdish pemimpin terhadap Perdana Menteri Syiah. Perbalahan dalaman, yang meningkat hari selepas tentera Amerika Syarikat keluar Disember lepas, semua tetapi lumpuh kerajaan dan mendalam ketegangan mazhab di seluruh negara.

Pegawai Iraq dan Amerika Syarikat menegaskan al-Qaeda tidak berupaya menyemai jenis keganasan yang menyeluruh yang akan kembali Iraq peperangan mazhab. Dan sememangnya, militia Syiah setakat ini telah diadakan semula daripada membalas tembakan. Tetapi serangan hari ini membuktikan keupayaan berterusan al-Qaeda untuk menggagalkan keselamatan, melemahkan kerajaan dan mewujudkan huru-hara dalam sebuah negara demokrasi yang rapuh pada pakar takut menuju negeri yang gagal.

Presiden Iraq, Jalal Talabani, Kurd, menuduh militan "menyebarkan panik dan ketakutan" dan menggesa parti-parti politik untuk menyelesaikan perbezaan mereka dan membantu memulihkan kestabilan. Banyak serangan hari ini adalah yang menakjubkan dalam skop dan keberanian mereka. Mereka menanggung mercu tanda al-Qaeda, berlaku dalam tempoh beberapa jam antara satu sama lain dan menarik terutamanya pada pasukan keselamatan, pegawai kerajaan dan kejiranan Syiah.

Dalam 1 serangan yang kurang ajar, 3 buah kereta penuh dengan lelaki bersenjata di tarik di pangkalan tentera Iraq berhampiran bandar timur laut Udaim dan melepaskan tembakan, membunuh 13 orang askar sebelum melarikan diri, 2 pegawai kanan polis berkata.

Dalam 1 lagi, sebuah bom kereta meletup di luar pejabat kerajaan di Sadr City, kejiranan miskin, Syiah luas di timur laut Baghdad. 16 orang yang telah mati. "Satu-satunya perkara yang saya ingat ialah asap dan api, yang ada di merata-rata," kata Mohammed Munim, seorang pekerja di pejabat yang bangun di dalam bilik kecemasan berhampiran dengan serpihan bom di leher dan belakangnya.

Serangan yang menakutkan, walau bagaimanapun, berlaku di utara Baghdad di bandar Taji, di mana pengeboman 2 membunuh sekurang-kurangnya 41 orang. Letupan telah ditetapkan masanya untuk letupan sebagai polis bergegas untuk membantu mangsa daripada 1 siri 5 letupan beberapa minit lebih awal.

Angka kematian sekurang-kurangnya 110 adalah yang paling teruk untuk 1 hari di Iraq sejak Mei 10, 2010, apabila rentetan serangan di seluruh negara mengorbankan sekurang-kurangnya 119 orang. Lebar semata-mata pertumpahan darah hari ini harkened kembali ke hari-hari paling berdarah pergaduhan mazhab Iraq pada tahun 2007, apabila ia adalah perkara biasa untuk lebih daripada 100 orang mati dalam sehari.

Ia kelihatan seperti permulaan kempen baru al-Qaeda di Iraq yang digelar "Breaking Wall," yang telah diumumkan lewat minggu lepas oleh pemimpin, pemberontakan tempatan, Abu Bakr al-Baghdadi. Dalam 1 kenyataan yang dikeluarkan hari Sabtu di laman web militan, al-Baghdadi memberi amaran bahawa Negara Islam Iraq kembali ke kubu kuat yang telah dihalau oleh tentera Amerika. Negara Islam Iraq adalah nama rasmi untuk kumpulan berkaitan al-Qaeda.

"Majoriti Sunni di Iraq sokongan al-Qaeda dan sedang menunggu untuk kembali," kata al-Baghdadi. Pada kemuncaknya, al-Qaeda di Iraq brutalized mangsa dengan beheadings publisiti, pengeboman berani mati dan bom tepi jalan yang disasarkan kerajaan Syiah, tentera Ameika Syarikat dan orang awam Iraq sama-sama. Dalam usaha untuk menghalau militia Syiah untuk bertindak balas, Al-Qaeda mengebom dihormati al-Askari Syiah kuil di Samarra pada tahun 2006 - serangan yang dilancarkan keturunan Iraq kepada lebih daripada 3 tahun pertempuran mazhab.

Tetapi sayap Iraq al-Qaeda telah dipinggirkan oleh kepimpinan pusat rangkaian keganasan di seluruh DUNIA, yang ditegurkan untuk membunuh orang awam. Pemberontakan yang dibuat siri missteps lain - mengenakan disiplin Islam yang terlalu ketat dan mengasingkan pemimpin puak yang melemahkan sokongan dalam masyarakat Sunni Iraq dan membantu membawa kepada Pembelotan meluas pejuang kepada kumpulan yang bersekutu dengan Amerika Syarikat.

Hasilnya, aliran pembiayaan, lengan dan pejuang perlahan kini hanya meleleh, dan al-Qaeda di Iraq telah bergelut untuk memerintahkan banyak kuasa. Baghdad penganalisis politik Hadi Jalo berkata pemberontakan kini berasa memberanikan oleh kejayaan pemberontakan dikuasai oleh Sunni di Syria jiran terhadap pemerintah Damsyik 'Alawite. Alawites adalah cabang Syiah Islam.

"Ia mengetuai perang mazhab, dan Iraq adalah sebahagian daripada peperangan dan ideologi di rantau ini," kata Jalo. Sejak akhir tahun lepas, Perdana Menteri Nouri al-Maliki, seorang Syiah, telah courted pemimpin puak Sunni untuk meraih sokongan mereka. Dengan bantuan mereka, dia akan berusaha untuk meringankan krisis politik yang kebanyakannya telah rosak sepanjang garis pemisah dan etnik. Awal bulan ini, al-Maliki menawarkan untuk membaik pulih bekas pegawai-pegawai tentera dari wilayah Sunni yang telah dipaksa keluar selepas pencerobohan Amerika Syarikat 2003 kerana hubungan yang disyaki kepada rejim Saddam Hussein.

Tetapi halangan politik tidak menunjukkan tanda-tanda pecah, dan banyak pemimpin Iraq telah meninggalkan Baghdad pada bulan suci Ramadan, yang bermula lewat minggu lepas. Antony J. blinKen, keselamatan negara penasihat kepada Naib Presiden Joe Biden, meramalkan minggu lalu bahawa al-Qaeda akan gagal untuk memikat Iraq kembali ke arah peperangan. Beliau berkata tahap keganasan di Iraq hari ini adalah lebih kurang apa yang ia adalah sebelum pencerobohan.

"Iraq kekal, berbanding dengan daerah-daerah lain, ganas, dan rakyat Iraq menderita," kata blinKen dalam taklimat 18 Julai di Kedutaan Amerika Syarikat di Baghdad. "Tetapi sekali lagi, saya rasa ia amat penting untuk meletakkan semua ini dalam konteks. Berbanding di mana Iraq adalah beberapa tahun yang lalu, sudah ada perubahan yang dramatik untuk menjadi lebih baik."

Kenyataan seperti itu menggeramkan beberapa pemimpin Iraq yang mengatakan Washington membantu gloss al-Maliki lebih Keadaan yang mencemaskan Iraq. "Perkara yang tidak baik. Perkara yang tidak baik," Ayad Allawi, pemimpin Syiah pakatan Iraqiya politik sekular tetapi Sunni-didominasi berkata dalam 1 temu bual pada 16 jul dengan The Associated Press. "Masyarakat berpecah dan kami tidak mempunyai demokrasi yang sebenar - kita mempunyai ejekan."

Pengeboman dan pemacu-oleh tembakan hampir tak pernah kejadian di Iraq ketika rejim Saddam, yang disimpan memahami ketat kepada masyarakat melalui ugutan dan ancaman. Tetapi beratus-ratus ribu orang Kurd dan Syiah sama ada dilaksanakan atau "hilang" semasa pemerintahan 24 tahun Saddam, yang disasarkan kerana pembangkang politik mereka.

Sunni dan Kurd mengadu mereka telah sama ada dipinggirkan daripada pihak berkuasa sebenar dalam kerajaan Syiah yang dipimpin atau disekat oleh Baghdad daripada membuat tawaran perniagaan yang lumayan serantau. Bulan lepas, anti-Amerika ulama Muqtada al-Sadr menjadi Syiah yang paling berpengaruh untuk menyertai permintaan Sunni-orang Kurd al-Maliki meletakkan jawatan.

Urusan kebelakangan baru-baru ini telah senyap pertengkaran baru-baru ini, dan hanya sedikit kemajuan dijangka akan dibuat pada bulan Ramadan. Walau bagaimanapun, serangan hari ini yang dibuat jelas bahawa rancangan al-Qaeda untuk meneruskan operasinya dalam apa Kementerian Dalam Negeri yang dikenali sebagai "1 pelanggaran terang-terangan" "kesucian bulan Ramadan yang mulia."

Ia adalah punca penyejukkan untuk sambutan di kalangan membimbangkan, yang segera pergi ke laman web militan dan dipanggil gelombang bukti keganasan kempen baru al-Baghdadi.

Follow Lara Jakes on Twitter at www.twitter.com/larajakesAP


Mohammed Jassim

WORLD News ‘Attacks bring Iraq's deadliest 
day in 2 years’


BAGHDAD (AP) - A startling spasm of violence shook more than a dozen Iraqi cities Monday, killing over 100 people in coordinated bombings and shootings and wounding twice as many in the country's deadliest day in more than two years.

The attacks came only days after al-Qaida announced it would attempt a comeback with a new offensive against Iraq's weakened government. With the U.S. military gone and the government mired in infighting, the Iraqi wing of al-Qaida has vowed to retake areas it once controlled and push the nation back toward civil war. Though there was no immediate claim of responsibility for Monday's attacks, nearly all of them struck in the capital and in northern Iraqi cities where al-Qaida can most easily regain a foothold.

"Terrorists are opening another gate of hell for us," said Kamiran Karim, a sweets-seller in the northern city of Kirkuk, which was hit by five exploding cars throughout the morning. He suffered shrapnel wounds when one of the car bombs blew up about 200 meters (yards) from his cart.

So far this summer, militants linked to al-Qaida have claimed responsibility for a steady drumbeat of attacks designed to keep the government off-balance as it works to overcome a power struggle that pits Sunni and Kurdish leaders against the Shiite prime minister. The infighting, which escalated the day after the U.S. military withdrew last December, has all but paralyzed the government and deepened sectarian tensions around the country.

Iraqi and U.S. officials insist al-Qaida is incapable of sowing the kind of widespread violence that would return Iraq to sectarian warfare. And indeed, Shiite militias so far have held back from returning fire. But Monday's attacks prove al-Qaida's continued ability to thwart security, undermine the government and create chaos in a fragile democracy that experts fear is headed toward a failed state.

Iraqi President Jalal Talabani, a Kurd, accused militants of "spreading panic and fear" and urged political parties to resolve their differences and help restore stability. Many of Monday's attacks were stunning in their scope and boldness. They bore the hallmarks of al-Qaida, happening within a few hours of each other and striking mainly at security forces, government officials and Shiite neighborhoods.

In one brazen assault, three carloads of gunmen pulled up at an Iraqi army base near the northeastern town of Udaim and opened fire, killing 13 soldiers before escaping, two senior police officials said.

In another, a car bomb exploded outside a government office in Sadr City, the poor, sprawling Shiite neighborhood in northeast Baghdad. Sixteen people died. "The only thing I remember was the smoke and fire, which was everywhere," said Mohammed Munim, an employee at the office who woke up in a nearby emergency room with shrapnel in his neck and back.

The deadliest attack, however, took place just north of Baghdad in the town of Taji, where a double bombing killed at least 41 people. The blasts were timed to hit as police rushed to help victims from a series of five explosions minutes earlier.

The death toll of at least 110 was the worst for a single day in Iraq since May 10, 2010, when a string of nationwide attacks killed at least 119 people. The sheer breadth of Monday's bloodshed harkened back to the bloodiest days of Iraq's sectarian fighting in 2007, when it was common for more than 100 people to die in a day.

It appeared to be the start of a new al-Qaida campaign in Iraq dubbed "Breaking the Walls," which was announced late last week by the local insurgency's leader, Abu Bakr al-Baghdadi. In a statement issued Saturday on a militant website, al-Baghdadi warned that his Islamic State of Iraq is returning to strongholds that it was driven from by the American military. The Islamic State of Iraq is the formal name for the al-Qaida linked group.

"The majority of the Sunnis in Iraq support al-Qaida and are waiting for its return," al-Baghdadi said. At its peak, al-Qaida in Iraq brutalized its victims with publicized beheadings, suicide bombings and roadside bombs that targeted the Shiite government, the U.S. military and Iraqi civilians alike. In an attempt to goad Shiite militias to respond, Al-Qaida bombed the revered al-Askari Shiite shrine in Samarra in 2006 - an attack that launched Iraq's descent into more than three years of sectarian fighting.

But the Iraqi wing of al-Qaida was shunned by the worldwide terror network's central leadership, which chided it for killing civilians. The insurgency made a series of other missteps - imposing overly strict Islamic discipline and alienating tribal leaders - that undercut its support in Iraq's Sunni communities and helped lead to the widespread defection of fighters to groups allied with the U.S.

As a result, the flow of funding, arms and fighters slowed to a trickle, and al-Qaida in Iraq has struggled to command much power. Baghdad political analyst Hadi Jalo said the insurgency now feels emboldened by the success of the Sunni-dominated uprising in neighboring Syria against Damascus' Alawite rulers. The Alawites are an offshoot of Shiite Islam.

"It is leading a sectarian war, and Iraq is part of its war and ideology in this region," Jalo said. Since late last year, Prime Minister Nouri al-Maliki, a Shiite, has courted Sunni tribal leaders to gain their support. With their help, he's sought to ease the political crisis that has largely broken down along sectarian and ethnic lines. Earlier this month, al-Maliki offered to reinstate former army officers from Sunni provinces who were forced out after the 2003 U.S. invasion because of suspected ties to Saddam Hussein's regime.

But the political stonewalling shows no sign of breaking, and many of Iraq's leaders have left Baghdad during the holy Muslim month of Ramadan, which began late last week. Antony J. Blinken, national security adviser to Vice President Joe Biden, predicted last week that al-Qaida will fail to lure Iraq back toward war. He said the level of violence in Iraq today is roughly what it was before the invasion.

"Iraq remains, relative to other counties, violent, and the Iraqi people suffer from it," Blinken said in the July 18 briefing at the U.S. Embassy in Baghdad. "But again, I think it's very important to put all of this in context. Compared to where Iraq was a few years ago, there's been a dramatic change for the better."

Statements like that infuriate some Iraqi leaders who say Washington is helping al-Maliki gloss over Iraq's dire situation. "Things are not good. Things are bad," Ayad Allawi, the Shiite leader of the secular but Sunni-dominated Iraqiya political coalition said in a July 16 interview with The Associated Press. "The society is split and we don't have a real democracy - we have a mockery."

Bombings and drive-by shootings were virtually unheard-of in Iraq during Saddam's regime, which kept a tight grasp on society through intimidation and threats. But hundreds of thousands of Kurds and Shiites were either executed or "disappeared" during Saddam's 24-year rule, targeted because of their political opposition.

Sunnis and Kurds complain they have been either sidelined from real authority in the Shiite-led government or blocked by Baghdad from making lucrative regional business deals. Last month, the anti-American cleric Muqtada al-Sadr became the most influential Shiite to join the Sunni-Kurd demand for al-Maliki to resign.

Recent backroom dealing has quieted the recent bickering, and little progress is expected to be made during Ramadan. However, Monday's attacks made clear that al-Qaida's plans to continue its operations in what the Interior Ministry called "a flagrant violation" of "the sanctity of the holy month of Ramadan."

It was a chilling cause for celebration among jihadists, who quickly went to militant websites and called the wave of violence proof of al-Baghdadi's new campaign.


Follow Lara Jakes on Twitter at www.twitter.com/larajakesAP

WORLD News ‘Syria says will use chemical weapons if attacked’



1WC'sChannel REVIEW 2012: Israel says it will launch a military operation against Syria if Damascus transfers missiles or chemical weapons to the Lebanese resistance movement Hezbollah. (TINJAUAN 1WC'sChannel 2012: Israel berkata ia akan melancarkan operasi ketenteraan terhadap Syria jika Damsyik memindahkan peluru berpandu atau senjata kimia untuk rintangan pergerakan Hizbullah Lubnan).

Temu bual dengan Ralph Schoenman, pengarang "Sejarah Tersembunyi Zionisme" (Interview with Ralph Schoenman, author of the "Hidden History of Zionism")

WORLD News ‘Syria berkata akan menggunakan senjata kimia jika diserang
By Mardiana hamden | earthWatch REVIEW2012: 24, July, 2012

BEIRUT (AP) - Rejim Syria mengancam Isnin hingga menggunakan bahan kimia dan senjata biologi dalam kes serangan asing, sebagai pengiktirafan pertama bahawa ia mempunyai senjata pemusnah besar-besaran.

Jurucakap Kementerian Luar Jihad Makdissi menegaskan, bagaimanapun, bahawa Damsyik tidak akan menggunakan senjata bukan konvensional terhadap rakyat sendiri. Pengumuman datang sebagai Syria menghadapi pengasingan antarabangsa, pemberontakan gigih yang telah meninggalkan sekurang-kurangnya 19,000 orang mati dan ancaman oleh Israel untuk menyerang untuk mencegah senjata tersebut daripada jatuh ke tangan pemberontak.

Keputusan Syria untuk mendedahkan yang wujud lama yang disyaki senjata kimia yang mencadangkan 1 rejim terdesak mendalam digoncang oleh pemberontakan semakin berani yang telah menjaringkan rentetan kejayaan pada minggu lepas, termasuk serangan bom 1 menakjubkan yang membunuh 4 keselamatan pegawai peringkat tinggi, yang menawan beberapa lintasan sempadan dan offensives berterusan ke atas kubu kuat rejim Damsyik dan Aleppo.

"Tiada senjata kimia atau biologi yang akan digunakan, dan saya ulangi, tidak akan digunakan, semasa krisis di Syria tanpa mengira apa perkembangan di dalam Syria," Makdissi berkata dalam penyiaran sidang akhbar di TV negeri Syria. "Semua ini jenis senjata adalah dalam penyimpanan dan di bawah keselamatan dan pengawasan langsung angkatan bersenjata Syria dan tidak akan digunakan melainkan Syria terdedah kepada pencerobohan luar."

Manakala kenyataan Makdissi membaca dan berjanji untuk tidak menggunakan senjata terhadap rakyat Syria, beliau kemudian menyatakan bahawa Damsyik tidak menghadapi musuh dalaman dalam penderhakaan itu, yang rejim itu telah digambarkan sebagai dibiayai dari luar negara dan didorong oleh pelampau asing.

Beliau menambah bahawa terdapat kempen politik dan media asing "yang bertujuan untuk mewajarkan dan menyediakan pendapat umum antarabangsa untuk campur tangan ketenteraan di bawah dakwaan palsu senjata pemusnah besar-besaran."

Syria dipercayai mempunyai agen saraf serta gas mustard, peluru berpandu Scud mampu menyampai-kan bahan kimia ini boleh membawa maut dan pelbagai senjata canggih konvensional, termasuk roket anti-kereta kebal dan mudah alih model lewat peluru berpandu anti-pesawat.

Israel telah berkata ia takut bahawa kekacauan berikutan kejatuhan Assad, boleh membenarkan musuh-musuh negara Yahudi untuk mengakses senjata kimia Syria, dan tidak menolak kemungkinan campur tangan ketenteraan untuk mengelakkan ini daripada berlaku.

Pegawai kanan perisikan Amerika Syarikat berkata Jumaat Syria telah menggerakkan kimia bahan senjata dari utara negara, di mana pertempuran adalah paling sengit, nampaknya kedua-duanya selamat, dan untuk mengukuhkan, yang pegawai Amerika Syarikat dianggap sebagai langkah yang bertanggungjawab.

Tetapi terdapat juga peningkatan yang membimbangkan dalam aktiviti di pemasangan supaya masyarakat perisikan Amerika Syarikat telah meningkatkan usaha pemantauan untuk mengesan senjata dan cuba untuk memikirkan sama ada Syria cuba untuk menggunakan, kata pegawai itu kepada keadaan yang enggan utk dikenali kepada membincangkan siasatan masih berubah.

Makdissi tidak berbincang pengeboman minggu lepas yang dituntut oleh pemberontak yang mengorbankan 4 pegawai keselamatan Syria tertinggi, tetapi memberi jaminan kepada wartawan bahawa keadaan tersebut adalah di bawah kawalan, walaupun laporan pertempuran di seluruh negara dan terutamanya di bandar-bandar utama Aleppo dan Damsyik ibu negeri.

"Ya, terdapat pertempuran di jalan-jalan tertentu di kawasan kejiranan tertentu, tetapi keadaan keselamatan adalah lebih baik. Semua orang memberi jaminan," katanya. "Kami tidak berpuas hati tentang perkara ini, tetapi ini adalah situasi kecemasan dan ia tidak akan bertahan lebih daripada 1 atau 2 hari dan keadaan akan kembali normal."

Pasukan keselamatan muncul untuk menunjukkan kerajaan lebih kawalan dalam video yang dihantar online oleh aktivis Isnin. Beberapa klip menunjukkan militia Syria menyapu melalui kejiranan Damsyik yang pernah diadakan oleh pemberontak, menendang pintu dan mencari rumah di lap operasi menentang pejuang yang telah berjaya untuk memegang bahagian ibu negeri banyak minggu lepas.

Ia adalah cerita yang berbeza di Aleppo, bagaimanapun, di mana Britain berasaskan Syria Observatory melaporkan pertempuran sengit dalam rentetan kejiranan, termasuk Sakhour dan Hanano, di timur laut bandar yang terbesar di Syria.

Beberapa video yang diberikan oleh aktivis menunjukkan pemberontak berjuang kereta kebal rejim di jalan-jalan sempit Sakhour. Dalam 1 kes, tangki terbakar rumbles lalu selepas dipukul oleh pemberontak sebagai seorang lelaki yang terlepas dari turet yang menjulang-julang. Video lain menunjukkan bersorak pemberontak meraikan di sekeliling kereta kebal musnah, walaupun memandu sekitar mereka telah tawan.

Balai Cerap tersebut ramai orang lari kejiranan ini dalam lulls berikutnya dalam pertempuran tersebut. Akhbar bersekutu tidak boleh bebas mengesahkan video yang telah dimasukkan oleh aktivis. Aleppo, bandar terbesar dengan kira-kira 3 juta penduduk di Syria, telah menjadi fokus menyerang pemberontak oleh persekutuan yang baru dibentuk pasukan pembangkang dipanggil Briged Penyatuan. kata kumpulan Ahad, ia telah melancarkan 1 operasi untuk tawan bandar.

Walaupun kerajaan muncul untuk menegaskan kembali kawalan di ibu negara selepas serangan pemberontak itu selama 1 minggu itu, Liga Arab yang ditawarkan Presiden Syria Bashar Assad dan keluarganya "keluar selamat" jika dia langkah turun.

"Permintaan ini datang dari semua negeri . . . Arab: Langkah memperuntukkan," kata Qatar Perdana Menteri Hamid bin Jassim Al Thani pada menteri asing memenuhi Liga Arab di Doha, Qatar, yang berakhir pada waktu subuh Isnin. Beliau menggesa Syria untuk membentuk sebuah kerajaan peralihan sementara merancang untuk kemungkinan era pasca-Assad. Makdissi menolak tawaran itu sebagai "campur tangan secara terang-terangan."

Liga Arab telah digantung keahlian Syria dan ia ragu bahawa Assad akan banyak memberikan perhatian kepada panggilan mereka. Beliau tidak menghiraukan permintaan yang sama untuk meletakkan jawatan sebagai pertukaran untuk suaka oleh Presiden Tunisia Moncef Marzouki Februari lalu.

AP Penulis keselamatan. Kimberly Dozier di Washington dan Associated Press penulis Albert Aji di Damsyik, Syria, menyumbang kepada laporan ini.


Amerika Syarikat memberi amaran kepada pegawai Syria lebih senjata kimia

WASHINGTON: Amerika Syarikat mengisytiharkan Ahad bahawa ia akan "memegang bertanggung-jawab" mana-mana pegawai Syria yang terlibat dalam siaran atau penggunaan senjata kimia di negara ini. Kebimbangan telah meningkat di Barat selepas laporan bahawa Presiden Syria Bashar al-Assad mungkin bersedia untuk menggunakan senjata senjata kimia untuk menyelamatkan rejim.

Amerika Syarikat adalah "giat berunding dengan jiran Syria dan rakan-rakan kami dalam masyarakat antarabangsa untuk menekankan kepentingan bersama kami tentang keselamatan senjata ini dan kewajipan kerajaan Syria untuk menjamin mereka," kata jurucakap White House James Carney.

"Terdapat pelbagai cara bahawa kerajaan atau individu yang boleh bertanggungjawab untuk seperti ini tingkah laku yang akan mengakibatkan dalam siaran sengaja senjata kimia atau penggunaan senjata kimia," kata Carney. "Saya tidak mahu membuat spekulasi mengenai apakah langkah-langkah tertentu akan diambil."

Duta Syria berpaling tadah ke Iraq, Tambang Nawaf, berkata dalam satu wawancara Julai 16 dengan BBC bahawa beliau "yakin" Assad akan menggunakan stok senjata kimia jika tersepit.

Komen tambang telah disokong oleh ahli-ahli Tentera pemberontak Percuma Syria. Risikan dari rantau ini mencadangkan bahawa senjata kimia tidak bergerak, walaupun sebab-sebab yang kurang jelas, mengikut laporan awal bulan ini oleh The Wall Street Journal.

Jiran Jordan Raja Abdullah II juga berkata bahawa sekiranya keturunan ke dalam kancah perang, senjata kimia boleh jatuh ke tangan pelampau, termasuk kumpulan-kumpulan pemberontak. "Maklumat kami adalah bahawa terdapat kehadiran Al-Qaeda di kawasan-kawasan tertentu di dalam Syria, dan telah berada di sana untuk sementara waktu," katanya kepada CNN Rabu.

"Dan, sekali lagi, salah satu daripada senario terburuk seperti yang kita jelas cuba untuk mencari penyelesaian politik akan menjadi jika beberapa mereka timbunan kimia itu jatuh ke tangan yang tidak mesra," katanya memberi amaran.




TINJAUAN 1WC'sChannel 2012: JewishNewsOne

Salah satu jeneral utama Israel memberi amaran bahawa pemberontakan ganas di Syria mungkin akan meletakkan senjata kimia di tangan pertubuhan-pertubuhan pengganas yang bermusuh dengan Negara Yahudi. Kedua tentera Israel dalam perintah, Mejar-Jeneral Yair Naveh, berkata pemberontak Syria akhirnya mewarisi simpanan yang luas Presiden Bashar al-Assad, senjata kimia, apa yang Naveh dipanggil "terbesar" di rantau ini. Para pemberontak, dia takut, dapat memberi peluru berpandu yang dilengkapi dengan kepala peledak kimia kepada Hizbullah atau sel-sel Al-Qaeda dan peluru berpandu mereka, beliau menekankan, boleh melanda setiap sebahagian daripada wilayah Israel.

Ucapan utama Ketua Naveh amaran keselamatan yang konkrit dari seorang pegawai tentera Israel atas yang pertama sejak pertarungan berdarah di antara pemberontak dan rejim Syria bermula 15 bulan yang lalu . . . Pada mulanya enggan mengulas mengenai keganasan jiran, pegawai Israel kini terbuka mengutuk kezaliman rejim Presiden Assad, memanggil pemerintahan Assad, "tidak sah taraf" dan membincangkan ancaman keselamatan baru yang mungkin dijangka mengikuti kejatuhan Assad,

Kebimbangan Mejar-Jeneral Naveh membuat jelas bahawa pemindahan senjata kimia kepada kumpulan pengganas anti-Israel mendahului senarai. Tidak takut dibuat-buat - Syria hari ini membantu bekalan dan pemindahan Iran buatan senjata konvensional kepada Hezbollah dan Hamas. Soalan-satunya ialah sama ada kerajaan pemberontak yang diterajui oleh Syria akan meneruskan dan mengembangkan penyeludupan. Syria menafikan mempunyai senjata kimia, tetapi ia secara meluas dipercayai mempunyai senjata besar - menghasilkan, dengan sesetengah anggaran bebas, beberapa ratus tan bahan kimia setahun.

Syria hanya salah satu daripada 7 negara yang bukan penandatangan Konvensyen Senjata Kimia tahun 1993. Bos naveh - Ketua Tentera Israel Staf Benny Gantz - juga dengan amaran akan keselamatan awam ke atas Syria. Katanya kepada Hal Ehwal Luar dan Jawatankuasa Pertahanan Knesset bahawa ketidakstabilan pada Golan Heights semakin teruk dan lebih buruk kerana konflik yang berlaku di Syria. Israel, Gantz berkata, akan membayar harga dengan lebih banyak aktiviti di sepanjang sempadan dan lebih banyak penyeludupan senjata dari Syria untuk Hezbollah. Beliau mengakhiri ucapannya dengan meminta untuk kenaikan bajet untuk berurusan dengan apa yang dia menamakan "trend negatif."

Mengapa Israel tiba-tiba bercakap atas Syria? Ia seolah-olah terdapat anjakan di sini kira-kira 2 minggu lalu berikutan pembunuhan beramai-ramai yang pertama dan kemudian 2 di bandar-bandar di luar pusat bandar Homs. Imej-imej dan laporan berpuluh-puluh wanita dan kanak-kanak yang dibunuh dengan kejam oleh militia yang disokong oleh kerajaan Syria memecah kesepian Israel. Perdana Menteri Netanyahu mulai muak atas apa yang dipanggil penyembelihan orang awam. Dan beliau menggesa DUNIA untuk ambil perhatian bahawa Iran dan Hizbullah adalah rakan sejenayah sanggup dalam keganasan yang menakutkan.

Jordana Miller, JN1, Baitulmuqaddis.

1WC'sChannel REVIEW 2012: JewishNewsOne

One of Israel's top generals is warning that the violent uprising in Syria may put chemical weapons in the hands of terrorist organizations hostile to the Jewish State. The Israeli army's second-in-command, Major-General Yair Naveh, said Syrian rebels may end up inheriting President Bashar Al-Assad's vast stockpile of chemical weapons, what Naveh called the "largest" in the region. The rebels, he fears, could give missiles equipped with chemical warheads to Hezbollah or Al-Qaeda cells and those missiles, he emphasized, can hit every part of Israel's territory.

Major General Naveh's remarks are the first concrete security warning from a top Israeli army official since the bloody showdown between insurgents and the Syrian regime began 15 months ago... At first reluctant to comment on the neighboring violence, Israeli officials are now publicly condemning the brutality of President Assad's regime, calling Assad's rule "illegitimate" and discussing new security threats that may follow Assad's expected downfall.

Major-General Naveh's concerns make it clear that the transfer of chemical weapons to anti-Israel terror groups tops the list. Its not a far-fetched fear -- Syria today helps supply and transfer Iranian-made conventional weapons to Hezbollah and Hamas. The only question is whether a rebel-led Syrian government would continue and expand the smuggling. Syria denies having chemical weapons, but it's widely believed to have a large arsenal -- producing, by some independent estimates, a few hundred tons of chemical agent per year.

Syria is only one of seven countries that are non-signatories to the Chemical Weapons Convention of 1993. Naveh's boss -- Israeli Army Chief of Staff Benny Gantz -- is also going public with security warnings on Syria. He told the Knesset's Foreign Affairs and Defense Committee that instability on the Golan Heights is getting worse and worse because of the conflict in Syria. Israel, Gantz said, will pay the price with more activity along the border and more weapons smuggling from Syria to Hezbollah. He concluded by asking for a budget increase to deal with what he called the "negative trends."

Why is Israel suddenly speaking out on Syria? It seems there was shift here about two weeks ago following a first and then second massacre in towns outside the central city of Homs. The images and reports of dozens of women and children brutally murdered by Syrian government backed militias broke Israel's silence. Prime Minister Netanyahu expressed disgust over what he called the slaughter of civilians. And he urged the world to take note that Iran and Hezbollah are willing accomplices in the horrifying violence.

Jordana Miller, JN1, Jerusalem.

Benjamin Netanyahu

Pimpinan ISRAEL bersedia untuk bertindak Bagi Melindungi ARSENAL Syria

Israel akan "untuk bertindak" jika runtuh rejim Syria dan ada risiko senjata kimia dan peluru berpandu Syria boleh jatuh ke tangan kumpulan-kumpulan militan, perdana menteri Israel memberi amaran Ahad.

Keadaan yang semakin merosot rejim Presiden Bashar Assad, menimbulkan kebimbangan Israel bahawa militan yang bergabung dengan kumpulan Hizbullah Lubnan atau rangkaian pengganas al-Qaeda boleh menyerbu gudang senjata tentera Syria untuk bahan kimia dan senjata atau peluru berpandu yang dapat menyerang Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berkata Israel telah tidak pertimbangkan khusus cuba untuk menyeberangi sempadan untuk merebut senjata. "Terdapat kemungkinan lain," katanya dalam 1 temu bual mengenainya "Fox News Sunday."

Pada hujung minggu, Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak berkata, Israel akan bersedia untuk menyerang Syria senjata senjata mengikut keperluan semasa.

Netanyahu berkata mencegah senjata Syria daripada jatuh ke tangan yang salah adalah kunci kepada keselamatan Israel.

"Bolehkah anda bayangkan Hizbullah, orang-orang yang conducting dengan Iran semua ini serangan pengganas di seluruh DUNIA - anda dapat membayangkan mereka mempunyai senjata kimia Ia akan menjadi seperti al-Qaeda yang mempunyai senjata kimia," katanya. "Ia adalah sesuatu yang tidak boleh diterima kepada kami, tidak boleh diterima ke Amerika Syarikat dan mana-mana negara damai di DUNIA."

"Jadi saya fikir bahawa ini adalah sesuatu yang kami akan perlu bertindak untuk menghentikan jika keperluan timbul dan keperluan yang mungkin timbul jika ada keruntuhan rejim, tetapi bukan perubahan rejim," katanya.

Apabila ditanya sama ada Israel telah bersedia untuk bertindak bersendirian, Netanyahu berkata stok penimbal Syria adalah "kepentingan bersama" dan bahawa "kita akan mempunyai untuk melihat bahawa sama ada tindakan bersama untuk menangani kebimbangan."

Netanyahu berkata beliau percaya kejatuhan rejim tersebut tidak dapat dielakkan, tetapi ia mungkin mengambil masa hari, minggu atau bulan.

Juga Ahad, Amos Gilad, rasmi Kementerian Pertahanan kanan Israel, memberitahu Radio Tentera Israel bahawa "sekarang, mereka (rejim Syria) mengekalkan kawalan ini senjata yang menjadi sebaik mungkin."

Barak dibuat menjelaskan bahawa Israel sedang bersiap untuk yang terburuk. "Saya telah mengarahkan tentera Israel bersedia untuk situasi di mana kita akan perlu menimbangkan kemungkinan menjalankan serangan" terhadap senjata senjata Syria, beliau memberitahu Channel 2 TV pada hari Jumaat.


















WORLD News ‘Syria says will use chemical weapons if attacked’

BEIRUT (AP) - The Syrian regime threatened Monday to use its chemical and biological weapons in case of a foreign attack, in its first ever acknowledgement that it possesses weapons of mass destruction.

Foreign Ministry spokesman Jihad Makdissi stressed, however, that Damascus would not use its unconventional arms against its own citizens. The announcement comes as Syria faces international isolation, a tenacious rebellion that has left at least 19,000 people dead and threats by Israel to attack to prevent such weapons from falling into rebel hands.

Syria's decision to reveal the long suspected existence of its chemical weapons suggests a desperate regime deeply shaken by an increasingly bold revolt that has scored a string of successes in the past week, including a stunning bomb attack that killed four high-level security officials, the capture of several border crossings and sustained offensives on the regime strongholds of Damascus and Aleppo.

"No chemical or biological weapons will ever be used, and I repeat, will never be used, during the crisis in Syria no matter what the developments inside Syria," Makdissi said in news conference broadcast on Syrian state TV. "All of these types of weapons are in storage and under security and the direct supervision of the Syrian armed forces and will never be used unless Syria is exposed to external aggression."

While the statement Makdissi read out promised not to use the weapons against the Syrian people, he later noted that Damascus is not facing an internal enemy in the rebellion, which the regime has described as being funded from abroad and driven by foreign extremists.

He added that there was a foreign political and media campaign "that seeks to justify and prepare international public opinion for military intervention under the false pretense of weapons of mass destruction."

Syria is believed to have nerve agents as well as mustard gas, Scud missiles capable of delivering these lethal chemicals and a variety of advanced conventional arms, including anti-tank rockets and late-model portable anti-aircraft missiles.

Israel has said it fears that chaos following Assad's fall could allow the Jewish state's enemies to access Syria's chemical weapons, and has not ruled out military intervention to prevent this from happening.

A senior U.S. intelligence official said Friday the Syrians have moved chemical weapons material from the country's north, where the fighting was fiercest, apparently to both secure it, and to consolidate it, which U.S. officials considered a responsible step.

But there has also been a disturbing rise in activity at the installations, so the U.S. intelligence community is intensifying its monitoring efforts to track the weapons and try to figure out whether the Syrians are trying to use them, the official said on condition of anonymity to discuss the still-evolving investigation.

Makdissi did not discuss last week's bombing claimed by the rebels that killed four top Syrian security officials, but assured journalists that the situation was under control, despite reports of clashes throughout the country and especially in the major cities of Aleppo and the capital Damascus.

"Yes, there were clashes on certain streets in certain neighborhoods, but the security situation is now much better. Everyone is feeling reassured," he said. "We are not happy about this, but this is an emergency situation and it will not last more than a day or two and the situation will return to normal."

Security forces appeared to show more government control in videos posted online by activists Monday. Some of the clips show Syrian militia sweeping through Damascus neighborhoods once held by rebels, kicking down doors and searching houses in mop up operations against the fighters that had managed to hold parts of the capital for much of last week.

It was a different story in Aleppo, however, where the Britain-based Syria Observatory reported fierce fighting in a string of neighborhoods, including Sakhour and Hanano, in the northeast of Syria's largest city.

Several videos posted by activists showed rebels battling regime tanks in the narrow streets of Sakhour. In one case, a tank on fire rumbles past after being hit by rebels as a man escapes from the flaming turret. Other videos showed cheering rebels celebrating around destroyed tanks, even driving around one they had captured.

The Observatory said many people fled these neighborhoods in the subsequent lulls in the fighting. The Associated Press could not independently verify the videos posted by the activists. Aleppo, Syria's biggest city with about 3 million residents, has been the focus of rebel assaults by a newly formed alliance of opposition forces called the Brigade of Unification. The group said Sunday it was launching an operation to take the city.

Even as the government appeared to be reasserting control in the capital after the weeklong rebel assault, the Arab League offered Syrian President Bashar Assad and his family a "safe exit" if he steps down.

"This request comes from all the ... Arab states: Step aside," said Qatari Prime Minister Hamid bin Jassim Al Thani at an Arab League foreign ministers meeting in Doha, Qatar, that concluded at dawn Monday. He urged Syria to form a temporary transitional government to plan for a possible post-Assad era. Makdissi dismissed the offer as "flagrant interventionism."

The Arab League has already suspended Syria's membership and it is doubtful that Assad will pay much attention to their calls. He ignored a similar request to step down in exchange for asylum by Tunisian President Moncef Marzouki last February.

AP security writer Kimberly Dozier in Washington and Associated Press writer Albert Aji in Damascus, Syria, contributed to this report.

US warns Syrian officials over chemical weapons

WASHINGTON: The United States declared Sunday that it would "hold accountable" any Syrian official involved in the release or use of the country's chemical weapons. Fears have been rising in the West after reports that Syrian President Bashar al-Assad might be prepared to use his arsenal of chemical weapons to save his embattled regime.

The US is "actively consulting with Syria's neighbors and our friends in the international community to underscore our common concern about the security of these weapons and the Syrian government's obligation to secure them," said White House spokesman James Carney.

"There are a variety of ways that a government or individuals can be held accountable for this kind of behavior that would result in the deliberate release of chemical weapons or use of chemical weapons," Carney said. "I wouldn't want to speculate about what particular measures would be taken."

Syria's defected ambassador to Iraq, Nawaf Fares, said in a July 16 interview with the BBC that he was "convinced" Assad would draw on his stocks of chemical weapons if cornered.

Fares' comments were supported by members of the rebel Syrian Free Army.
Intelligence from the region suggested that chemical weapons were on the move, although the reasons were unclear, according to a report earlier this month by The Wall Street Journal.

Neighboring Jordan's King Abdullah II also said that in the event of a descent into all-out war, chemical arms could fall into extremist hands, including those of rebel groups. "Our information is that there is a presence of Al-Qaeda in certain regions inside Syria, and has been there for a while," he told CNN Wednesday.

"And, again, one of the worst case scenarios as we are obviously trying to look for a political solution would be if some of those chemical stockpiles were to fall into unfriendly hands," he warned.

Benjamin Netanyahu

ISRAEL LEADER READY TO ACT TO SECURE 
SYRIA ARSENAL

Israel would "have to act" if the Syrian regime collapses and there's a risk Syria's chemical weapons and missiles could fall into the hands of militant groups, Israel's prime minister warned Sunday.

The deteriorating situation of President Bashar Assad's regime is stoking Israeli fears that militants affiliated with Lebanon's Hezbollah group or the al-Qaida terror network could raid Syrian military arsenals for chemicals weapons or missiles that could strike Israel.

Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu said Israel hasn't considered specifically trying to cross the border to seize the weapons. "There are other possibilities," he said in an interview on "Fox News Sunday."

Over the weekend, Israeli Defense Minister Ehud Barak said Israel would be prepared to attack Syrian weapons arsenals should the need arise.

Netanyahu said preventing Syria's weapons from falling into the wrong hands is key to Israeli security.

"Could you imagine Hezbollah, the people who are conducting with Iran all these terror attacks around the world - could you imagine them having chemical weapons? It would be like al-Qaida having chemical weapons," he said. "It's something that is not acceptable to us, not acceptable to the United States and to any peaceable country in the world."

"So I think that this is something we'll have to act to stop if the need arises. And the need might arise if there's a regime collapse, but not a regime change," he said.

When asked whether Israel was prepared to act alone, Netanyahu said Syria's stockpile was a "common concern" and that "we'd have to see if there was a common action to address that concern."

Netanyahu said he believes the fall of the regime is inevitable, but that it could take days, weeks or months.

Also Sunday, Amos Gilad, a senior Israeli Defense Ministry official, told Israel's Army Radio that "right now, they (the Syrian regime) are maintaining control of these arsenals as best they can."

Barak made it clear that Israel is preparing for the worst. "I've ordered the Israeli military to prepare for a situation where we would have to weigh the possibility of carrying out an attack" against Syrian weapons arsenals, he told Channel 2 TV on Friday.




(REMEMBER) Mischief has appeared and disaster on land and sea because of what has been done by human hands: 'Middle East war between Israel, U.S, Syria, Hezbollah, and Iran'. (INGATLAH) Telah timbul berbagai kerosakan dan bala bencana di darat dan di laut dengan sebab apa yang telah dilakukan oleh tangan-tangan manusia: 'Timur Tengah perang antara Israel, Amerika Syarikat, Syria, Hezbollah, dan Iran')

Timur Tengah perang antara Israel, Amerika Syarikat, Syria, Hezbollah, dan Iran. Senjata konvensional pertama, maka perang ketara lalu meningkatkan intensiti untuk senjata kimia & biologi. Digunakan oleh Hezbollah & Syria pada behst Iran, siapa yang terlibat dengan serangan udara AS & Israel pada tapak pengayaan nuklear dan nuklear mereka. Israel di bawah ugutan yang besar menggunakan pilihan nuklear ke atas Syria dan Hizbullah! Ini adalah hanya satu Senario, ia boleh berlaku cara lain. Memandangkan hal ehwal semasa di Syria Bashar al-Assad mungkin menyerang Israel sebelum dia kehilangan cengkaman ke atas kuasa tentera Syria

Conventional weapons first, then the war escalates in intensity to chemical & biological weapons. Used by Hezbollah & Syria at the behst of Iran, who's is engaged by U.S & Israeli air strikes on their nuclear and nuclear enrichment sites.  Israel under great duress uses the nuclear option on Syria and Hezbollah!  This is only one senario, it could happen other ways. Given the current affairs in Syria Bashar al-Assad might attack Israel before he loses his grip on Syria's military power.

megiddo2012
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...